Asam
laktat
Menurut Pressent (1959)
asam
laktat merupakan padatan dengan rumus molekul CH3CHOHCOOH. Sedangkan menurut Mustakin (1993) nama
lain dari asam laktat adalah 2-hidroksi propanoat atau asam α - hidroksi
propionat. Asam laktat
terbentuk dari peran bakteri asam laktat yang mampu mengubah karbohidrat
(glukosa) menjadi asam laktat. Fungsi bakteri dari asam laktat ini berkaitan
dengan penurunan pH lingkungan menjadi 3 sampai 4,5 sehingga pertumbuhan
bakteri lain termasuk bakteri pembusuk akan terhambat (Rostini, 2007). Pada
umunya mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran pH 6-8 (Buckle dkk., 1987).
Pertumbuhan bakteri
asam laktat dapat menyebabkan gangguan terhadap bakteri pembusuk dan patogen.
Dengan terbentuknya zat antibakteri dan asam maka pertumbuhan bakteri patogen
akan dihambat (Rostini, 2007). Menurut Syabana (2007) salah satu aspek penting
dalam hal aplikasi bakteri asam laktat dalam proses fermentasi adalah
kemampuannya untuk memproduksi bakteriosin. Bakteriosin adalah protein yang
dihasilkan oleh bakteri asam laktat yang mampu menghambat pertumbuhan berbagai
patogen dan bakteri perusak. Winarno (1994) mengemukakan Asam laktat dapat
bersifat mengawetkan bahan pangan.
Asam laktat
dapat terbentuk melalui proses fermentasi yang berlangsung dengan adanya
aktivitas bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus,
yang berlangsung secara spontan, dan terjadi secara alamiah dengan
memperhatikan kondisi lingkungannya yaitu anaerobik (Khumalawati, 2009).
Menurut
Gumbira (1987), asam laktat memiliki manfaat sebagai berikut:
a.
Mengatur pH campuran
Industri fermentasi memerlukan
pengaturan pH agar bakteri dapat hidup dengan baik.
b.
Bahan pengawet
Dalam industri makanan digunakan sebagai
bahan pengawet daging, sayuran atau ikan kalengan.
c.
Industri farmasi
Dalam
industri farmasi sering digunakan sebagai solvent atau bahkan sebagi bahan baku
pembutan obat-obatan. Menurut
Octa (2010), asam laktat juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
a.
Proses dalam pembuatan pupuk
b.
Proses dalam pembuatan obat-obatan
c.
Pembersih permukaan logam
d.
Proses pembuatan bahan peledak
e.
Proses pembuatan pengawet makanan
Daftar
Pustaka
Buckle,
K.A., dkk., 1987, “Ilmu Pangan” Universitas Indonesia Press. Jakarta
Mustakin, S., (1987),”Mempelajari kemampuan lactobacillus casei
dalam memproduksi Asam laktat dari tetes tebu dalam limbah cair tebu dengan
system kultur batch”, IPB, Bogor.
Octa,
2010, “Pengertian Asam Basa dan Garam”,
klik belajar.com, akses 2 Agustus 2010
Rostini, Iis, 2007, “Peranan Bakteri Asam Laktat
(Lactobacillus Plantarum) Terhadap Masa Simpan Filet Nila Merah pada Suhu
Rendah”, Karya Ilmiah, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor
Syabana,
Mohamad Ana dan Tubagus Bahtiar Rusban, “Peningkatan
Daya Tahan Sate Bandeng Melalui Teknik Pengawetan Ensiling dan Asap Cair”,
Fakultas Pertanian Untirta
Winarno,
F.G., 1994, “Sterilisasi Komersial Produk Pangan”, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Review :
1.
Himaa
Aliya
2. Nisaul Maslakah
3. Tiwi Numrapi
4.
Ajeng
Puspa Buana
5.
YolaNovitaHasri